Ulasan Orang-orang Biasa
Judul : Orang-Orang Biasa
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun Terbit : 2019
Tebal : xii + 300 halaman
ISBN : 978-602-291-524-9
Andrea Hirata, begitulah nama penulis dari buku OOB (Orang-Orang
Biasa) yang juga merupakan penulis buku bestseller Laskar Pelangi yang mendunia.
Dan buku ini berjudul Orang-Orang Biasa yang merupakan bestseller di Indonesia.
Nah pada buku ini Andrea Hirata mengulas
tentang kehidupan rakyat di kota Belantik yang naif dan polos didalam kota itu
dikisahkan ada seorang polisi yang mengalami paradoks tanggung jawab serta 10 sekawan
yang memang terbentuk secara alamiah berdasarkan sifat aneh, gagal dan
kebodohannya disisi belakang kelas yang sudah berulang kali tidak naik kelas. Nah
cerita ini diawali tentang kisah polisi yang bernama Inspektur Abdul Rojali dan
Sersannya yang bernama P. Arbi mereka selalu merenung semacam dilanda paradoks
tanggung jawab karena kota itu begitu naif dan polos sehingga hampir tidak
adanya kasus kriminal diwilayah tersebut
mulai dari kejahatan, perampokan dan semacamnya kemudian pada sisi lain ada 10
sekawan yang bernama Debut, Dinah, Handai, Salud, Sobri, Tohirin, Honorun,
Rusip, Nihe, dan Junilah. Dalam buku ini dijelaskan karakter mereka masing-masing
dimulai dari Debut yaitu orang yang pintar dan idealis entah kenapa dia bisa
bergabung dengan sekawan itu, kemudian Dinah yang terlalu murah senyum sehingga
apabila diberikan persoalan dia hanya tersenyum-senyum jangankan jawaban benar
jawaban salah saja dia tidak bisa. Namun saat pelajaran matematika dia sampai
mengalami psikomatis semacam gejala fisik akibat tekanan batin yang hebat jika
hari itu ada matematika Dinah mengalami sakit perut sejak pagi. Selanjutnya ada
Handai dan Tohirin yaitu pengkhayal yang suka berandai-andai. Sobri dan Honorun
tercampakkan ke bangku belakang sebab mereka lamban berpikir dan tidak punya
cita-cita Sobri tidak naik kelas karena dilarang bicara sebab suaranya macam corong
TOA, mirip radio rusak , namun Honorun terbuang kebangku belakang karena sudah
berani-beraninya pacaran sedangkan nilai raportnya merah, sifat yang dimilikinya
yaitu lugu, santun, baik, lembut, dan tolol. Ada pula Nihe dan Junilah yang
dicampakkan karena keduanya senang berdandan, tak hirau tentang pelajaran
sekolah, lalu munculah 2 grup pembuli yang beranggotakan 3 dan 2 orang grup
yang 3 orang bernama Trio Bastardin dan 2 orang bernama Duo Boron mereka sering
membuli Salud, namun karena Tohirin berkawan dekat dengan Salud maka Tohirin juga
ikut dipukulinya.
Lalu diceritakan pula saat Debut minta pindah kederetan kursi
bangku belakang karena dia benci melihat 9 orang temannya pada sekawan itu terus
dibuli oleh Trio Bastardin dan Duo Boron. Sehingga Debut berniat untuk
membelanya dan mempersatukan anak-anak bangku belakang itu sehingga berani
untuk melawan grup pembuli itu.
Singkat cerita , kesepuluh tokoh ini sudah dewasa dan sudah ada
yang memiliki anak, lalu muncullah kasus perampokan ala Robin Hood yang berawal
dari tekad Debut Awaludin ingin menyekolahkan anak Dinah yaitu Aini di Fakultas
Kedokteran sampai akhirnya menjadi highlight di kota itu. Sampai-sampai ke-10
kawanan ini berhasil lolos.
Pesan yang ingin disampaikan oleh Andrea Hirata adalah bahwa Pendidikan
di fakultas kedokteran masih banyak dihuni oleh orang-orang kaya alias berduit
dan masih jauh dari orang-orang kurang mampu. Pada jaman sekarang kebanyakan
orang-orang berduit lebih mudah masuk daripada orang kurang mampu, Oleh karena
itu kita sebaiknya patut rajin belajar agar kita mampu sekolah ke jenjang yang
lebih tinggi
Kelebihan yang dimilikinya adalah kemampuan Andrea Hirata untuk
memulaskan kehidupan rakyat pada dunia nyata kedalam bentuk novel OOB sehingga
bernuansa non-fiksi ketika kita membacanya dan juga dalamalurnya cukup menarik
dan ada beberapa komedi sehingga agak lucu ketika membacanya, dalam segi isi
sudah banyak amanat yang dapat dipetik dari novel ini. Kekurangannya adalah
Novel ini dalam penyajiannya dimulai 2 sisi berbeda sehingga agak susah
dimengerti. Selain itu sangat sedikit kekurangan yang ada pada novel ini, sehingga dalam membacanya lebih sesuai anak pada usia 12 tahun keatas hingga usia dewasa.
Komentar
Posting Komentar